Megawati Singgung Benalu di Tengah Pandemi, Dumbar, Aceh dan Sapa Ahok

  Oleh : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
  2022-01-11 00:08:30 WIB
Ketum PDIP Megawati Sukarno putri  saat memberikan sambutan hut pdip ke 49, secara virtual? Senin (10/1/2021). Ketum PDIP Megawati Sukarno putri saat memberikan sambutan hut pdip ke 49, secara virtual? Senin (10/1/2021).

SuaraRiau.co -

JAKARTA - 
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung adanya benalu atau pihak yang mengambil keuntungan di tengah pandemi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto lantas menyindir harga PCR yang sampai membuat Jokowi turun tangan.

"Apa yang disampaikan Bu Mega tadi, kalau lihat dari pidatonya secara lengkap, sebenarnya beliau menyampaikan ini sebagai kritik autokritik sebagai bangsa, termasuk bagi PDIP sendiri. Dan kita lihat mengapa untuk menurunkan biaya PCR itu harus presiden yang turun tangan. Setelah presiden turun tangan baru itu turun," kata Hasto dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).

Hasto mengatakan ungkapan Megawati bukan hanya pada pemerintahan, tapi juga untuk internal partai. Sekaligus mengingatkan untuk tidak mengambil keuntungan di masa pandemi.


Megawati Singgung Benalu di Tengah Pandemi,  Ungkit Harga PCR-Bansos, Sumbar Aceh,Hingga Ahok

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung adanya benalu atau pihak yang mengambil keuntungan di tengah pandemi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto lantas menyindir harga PCR yang sampai membuat Jokowi turun tangan.

"Apa yang disampaikan Bu Mega tadi, kalau lihat dari pidatonya secara lengkap, sebenarnya beliau menyampaikan ini sebagai kritik autokritik sebagai bangsa, termasuk bagi PDIP sendiri. Dan kita lihat mengapa untuk menurunkan biaya PCR itu harus presiden yang turun tangan. 

^Setelah presiden turun tangan baru itu turun," kata Hasto dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).


Hasto mengatakan ungkapan Megawati bukan hanya pada pemerintahan, tapi juga untuk internal partai. Sekaligus mengingatkan untuk tidak mengambil keuntungan di masa pandemi.

"Kenapa kemudian ada berbagai persoalan terkait, ini sebagai autokritik, terkait dengan bansos sehingga di tengah pandemi ini yang disampaikan Bu Mega tadi kritik autokritik bagi bangsa, tapi juga termasuk bagi kader PDIP, sehingga di tengah pandemi ini yang kita kedepankan semua bukan kemudian menggunakan pandemi untuk kepentingan kelompok atau orang per orang kepentingan memperkaya diri. Tetapi murni hasrat kemanusiaan untuk menyatu dengan rakyat itu," ujarnya.
"Sehingga Bu Mega tadi menyampaikan dalam kondisi krisis termasuk yang maha hebat sekalipun kuncinya adalah persatuan dengan rakyat. Tapi kuncinya juga bagaimana pemimpin ini kokoh dalam prinsip. Bagaimana pemimpin ini memberikan arah. Bagaimana pemimpin ini terus memberikan kepemimpinan yang solutif," lanjut Hasto.

Hasto menegaskan tidak ada maksud politis dibalik ungkapan Megawati. Dia mengatakan pernyataan itu murni pesan untuk internal PDIP.

"Itu kan tadi disampaikan Ibu Megawati Soekarnoputri dengan gamblang sehingga nggak ada muatan politik dalam menyampaikan kritik kecuali hasrat yang sebenarnya bahwa di dalam HUT partai ini kita ingin mendarmabhaktikan seluruh gerak PDIP bagi kepentingan bangsa dan negara, dan kami melihat ada autokritik di internal, maka kami melihat ke dalam kekurangan PDIP dan kami memperbaiki diri," ujarnya.

Dalam pidato HUT tersebut Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri jugq kembali menyinggung Sumatera Barat (Sumbar) yang menurutnya sudah berbeda dari yang dikenalnya dulu.
Megawati menilai sejumlah adat budaya warga Minangkabau itu seperti Ninik Mamak mulai tak terlihat.

Bahkan, ia pernah mempertanyakan itu kepada Ahmad Syafii Maarif, tokoh Muhammadiyah sekaligus anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang berasal dari Sumatera Barat.
Pernyataan itu disampaikan  Megawati juga secara virtual saat pidato politik peringatan HUT Ke-49 PDI Perjuangan.

Dqlqm pidato itu juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa khusus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan sebutan sahabat dalam sambutannya. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan penjelasan.
"Memang Ibu Mega ini membangun persahabatan dan sekali klik itu terus berlangsung dengan Pak Prabowo ibu bangun persahabatan, dengan Pak Ahok bangun persahabatan, kemudian tokoh-tokoh nasional dengan Buya Syafii Ma'arif tadi sudah disebut dengan KH Said Aqil dengan berbagai tokoh-tokoh nasional. Bahkan tadi dengan berbagai hal yang disampaikan Pak Jaya Suprana juga menampilkan kedekatan itu," kata Hasto.


Hasto menyebut Megawati dengan Ahok memang kerap melakukan dialog politik kebangsaan dalam berbagai kegiatan. Hasto lantas menyebutkan prestasi Ahok di Jakarta.


Jadi menyebut sahabat tadi ya memang sahabat, apalagi Pak Ahok ini kan menjadi korban terkait dengan pemilu Jakarta, prestasi Pak Ahok luar biasa, termasuk membangun masjid luar biasa, prestasi ketegasan dalam berbagai bentuk-bentuk konspirasi kekuasaan yang ingin menggunakan kekuasaan membangun kapital, Pak Ahok paham dan mempunyai keberanian menghadapi itu," ujarnya.

"Sehingga itu merupakan hal yang nature sifatnya karena Bu Mega dekat dengan sosok yang menjalankan tugasnya dengan semboyan laksanakan kewajibanmu dengan sungguh-sungguh selama untuk kepentingan bangsa dan negara tanpa menghitung akibatnya," katanya.

Nama Ahok sendiri mulai muncul ke permukaan bursa Pilgub DKI di mana ini adalah tahun terakhir periode kepemimpinan Anies Baswedan. Ahok sendiri sudah angkat bicara soal peluangnya di Pilgub DKI dengan mengatakan dirinya akan menjadi guru bagi kader PDIP.***

Halaman :
Penulis : Suarariau.co
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Politik