"Rumbun dan Sahabat Rimba", Upaya Konsisten Sinar Mas Menanamkan Sikap Waspada Karhutla Sejak Usia Dini

  Laporan : siswandi
   : info@suarariau.co
  2022-09-01 18:19:41 WIB
Vice President Agronomy Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Riau, Septianus Harianja secara simbolis menyerahkan Buku Rumba dan Sahabat Rimba kepada Koordinator Manggala Agni Wilayah Provinsi Riau, Edwin Putra, SHut, MSi. Foto: ist Vice President Agronomy Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Riau, Septianus Harianja secara simbolis menyerahkan Buku Rumba dan Sahabat Rimba kepada Koordinator Manggala Agni Wilayah Provinsi Riau, Edwin Putra, SHut, MSi. Foto: ist

SuaraRiau.co -

Hingga saat ini, musibah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menjadi ancaman di Tanah Air.  Tidak hanya mengakibatkan kerugian dari sisi ekonomi, Karhutla yang berbuntut munculnya kabut asap juga kerap menimbulkan dampak negatif pada banyak sektor lain.

Karena itu dibutuhkan kesadaran dari segenap pihak agar turut menanggulangi Karhutla secara maksimal.

Salah satunya seperti yang dilaksanakan manajemen Sinar Mas Agribusiness and Food.

Kali ini, perusahaan perkebunan sawit itu kembali meluncurkan
dua edisi baru buku cerita anak “Rumbun dan Sahabat Rimba”. Buku ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan pihak perusahaan untuk menanamkan sikap waspada terhadap Karhutla, sejak usia dini.

Peluncuran buku ini dilaksanakan Rabu (31/8/2022) di areal Sei Rokan Training Center, Desa Samsam, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau. Kegiatan ini diikuti pukuhan siswa SD dan SMP yang berada di Kecamatan Kandis. Tidak hanya itu, sejumlah pihak terkait dan unsur Muspika Kandis juga ikut hadir dalam peluncuran buku ini.

Dalam kesempatan yang sama, juga dilakukan kegiatan mendongeng, permainan edukasi gambut, pengenalan sarana dan prasarana pemadam kebakaran lahan. Pada akhir rangkaian kegiatan, digelar simulasi secara langsung cara memadamkan api oleh tim Kesiapsiagaan
Tanggap Darurat (KTD) Perusahaan dan Masyarakat Siaga Api (MSA).

Dalam sambutannya, Septianus Harianja selaju Vice President Agronomy Sinar Mas Agribusiness and Food untuk area Riau mengatakan, buku ini dibuat khusus untuk siswa Sekolah Dasar yang berisi edukasi untuk pencegahan terjadinya Karhutla.

Buku cerita ini diharapkan
akan membantu guru untuk memberikan edukasi kepada siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) tentang pentingnya mencegah kebakaran hutan, dan melestarikan lahan gambut.

Menurutnya, dalam upaya mitigasi Karhutla, manajemen Sinar Mas tidak hanya aktif dakam mencegah dan menanggulangi terjadinya Karhutla di lapangan.

Namun manajemen Sinar Mas juga fokus pada solusi jangka panjang dalam mencegah Karhutla,  di mana salah satunya dengan menumbuhkan kesadaran sejak usia dini atau anak-anak.

"Anak-anak adalah masa depan kami dan pendidikan dini tentang pencegahan kebakaran hutan dan lahan merupakan hal yang penting. Dengan bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan para guru, kami berharap dapat menumbuhkan pemahaman siswa tentang kebakaran hutan, dampaknya terhadap ekosistem, dan langkah-langkah pencegahan
proaktif yang dapat dimulai sejak usia muda,” ujarnya.

Menyusul keberhasilan peluncuran edisi pertama di tahun 2020, kedua edisi baru ini memberikan
pengenalan kepada anak-anak akan kelompok-kelompok yang terlibat dalam manajemen dan pencegahan kebakaran, alat dan perlengkapan yang digunakan, serta pentingnya menjaga lahan gambut.

Sedangkan pada edisi perdana berisi informasi tentang kebakaran hutan dan tindakan pencegahannya.

Dikatakan Harianja, sekitar 6.000 edisi perdana dari buku cerita tersebut telah dibagikan ke sekolah-sekolah yang berada di sekitar wilayah operasional perusahaan yang rawan kebakaran. Tidak hanya di Riau, buku ini juga dibagikan di provinsi lain yang juga rawan Karhutla seperti Kalimantan dan Papua.

Untuk mempermudah para siswa dalam memahami buku itu, pihaknya bekerja sama dengan dinas pendidikan dan guru setempat.

"Selanjutnya, dalam beberapa bulan ke depan sekitar 7.500 buku cerita “Rumbun dan Sahabat Rimba” edisi dua dan tiga akan
dibagikan kepada anak-anak, guru dan masyarakat di seluruh area perkebunan perusahaan yang berada di daerah rawan kebakaran," terangnya lagi.

Sebagai bagian dari pendekatan multi-stakeholder, Sinar Mas juga telah bermitra dengan Manggala Agni, yang biasa dikenal sebagai Brigade Pengendalian Kebakaran
Hutan dan Lahan di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). "Kerja sama ini juga untuk memperkuat
kemampuan pencegahan kebakaran tim kami," tambahnya.

Apresiasi
Sementara itu, Koordinator Manggala Agni Wilayah Provinsi Riau, Edwin Putra, SHut, MSi, mengapresiasi diluncurkannya Buku Rumba dan Sahabat Rimba tersebut.

Menurutnya, apa yang dilakukan Sinar Mas merupakan pioner untuk mengantisipasi Karhutla sejak usia sini.

"Dengan metode ini, anak-anak sudah diberi pemahaman tentang bahaya dan dampak negatif yang muncul akibat Karhutla. Kita berharap, saat mereka sudah beranjak usianya, kewaspadaan mereka terhadap bahaya Karhutla audah tertanam dengan baik. Sehingga mereka dengan sendirinya sudah memiliki kesadaran sendiri dalam mencegah terjadinya Karhutla," terangnya.

ditambahkannya, misi Manggala Agni adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran, baik terhadap sumber daya hutan maupun masyarakat.

Melalui inisiatif ini, generasi muda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebakaran hutan dan didorong untuk memberikan advokasi praktik-praktik yang bertanggung jawab terkait pencegahan dan pengendalian kebakaran.

Sedangkan Head Fire And Peat Management Departement Sinar Mas, A Supriyanto menambahkan, berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan
operasionalnya secara bertanggung jawab untuk melindungi lingkungan dan ekosistem penting bagi
masyarakat setempat dan juga bisnis kami.

Melalui kepatuhan yang ketat terhadap Kebijakan Nihil Bakar,
99,97 persen area Sinar Mas Agribusiness and Food bebas kebakaran selama tahun 2021.

Sebelumnya, pada tahun 2016, telah diluncurkan program Desa Makmur Peduki Api (DMPA) yang mencakup
berbagai inisiatif yang dirancang untuk mencegah dan mengelola kebakaran.

"Termasuk penyebaran lebih
dari 10.000 personil Tanggap Darurat yang bersiaga di seluruh perkebunan kami," terangnya.

Program DMPA membangun kapasitas masyarakat lokal untuk mencegah dan mengatasi kebakaran melalui
pelatihan pencegahan kebakaran, penyediaan infrastruktur dasar pemadam kebakaran, dan membangun
proses peringatan dini untuk menghadapi risiko kebakaran.

Hingga saat ini, 90 desa telah terdaftar dalam program DMPA di Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Untuk informasi lebih lanjut tentang program pencegahan kebakaran Sinar Mas Agribusiness and Food.

"Sedangkan untuk kawasan di sini, melibatkan 11 desa dan kelurahan yang berada di Kecamatan Kandis," tutupnya. ***

Penulis : siswandi
Editor : siswandi
Kategori : Riau