Kampar

Sambut Waisak 2569 BE/2025 M, Umat Buddha se– Riau Berjalan Bersama Spiritual Dharmayatra ke Candi Muara Takus

  Oleh : Suara Riau
   : info@suarariau.co
  2025-05-04 21:02:21 WIB
Umat Buddha se Riau berjalan bersama melakukan spiritual Dharmayatra sebanyak tiga kali dalam ziarah ke Candi Muara Ta di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Minggu (4/5/2024).(FOTO/SRC/Imelda V)kus,

SuaraRiau.co -

PEKANBARU – Dalam semangat suci yang penuh kedamaian, ratusan umat Buddha dari berbagai penjuru Provinsi Riau berkumpul dan melangkahkan kaki bersama dalam sebuah perjalanan spiritual, Dharmayatra , menuju Candi Muara Takus di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Minggu (4/5/2024), dalam rangka menyambut Waisak 2569 BE/2025 M.

Dipimpin oleh YM Bhikkhu Pannapadipo Mahathera dari Sekretariat Wilayah Sangha Agung Indonesia Provinsi Riau, perjalanan ini menjadi simbol kebersamaan dan perenungan mendalam akan ajaran luhur Sang Buddha. Dalam suasana yang khidmat, digelar rangkaian ritual dari penyalaan lilin panca warna sebagai lambang harapan dan pencerahan, hingga pradaksina mengelilingi Candi Muara Takus sebanyak tiga kali, mengukuhkan niat suci dan ketulusan hati.

Kerumunan umat menyatu dalam aradhana tisarana dan pengucapan Pancasila Budha, lalu dilanjutkan dengan renungan dan pesan Waisak yang menggugah hati. Dalam pesan yang disampaikan, Sangha Agung menekankan pentingnya menjaga semangat kebersamaan. “Hari ini, umat datang dari berbagai daerah. Ini bukti bahwa rasa persatuan masih hidup dalam diri kita, dan harus terus kita pelihara,” ucapnya.

Ketua Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Provinsi Riau, Romo Hanlun, menyampaikan  sekitar 800 umat hadir dari Pekanbaru, Rohul, Rohil, Bengkalis, Siak, dan daerah lainnya. Ia menambahkan, Dharmayatra ke Candi Muara Takus telah menjadi tradisi yang dijaga sejak tahun 1992, setiap kali Tri Suci Waisak diperingati.

“Waisak mengingatkan kita pada tiga peristiwa agung dalam kehidupan Siddhartha Gautama: kelahiran, pencerahan, dan Parinibbana,” tutur Romo Hanlun. Tahun ini, tema yang diusung adalah 'Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju'  sebuah ajakan untuk tidak hanya memperkuat solidaritas antarumat, tetapi juga mengambil peran dalam kemajuan bangsa.

Menurutnya, nilai-nilai sila dan dharma yang dijalani umat Buddha tidak hanya untuk pribadi, tetapi juga demi kemajuan Indonesia. “Perayaan di Candi Muara Takus ini menjadi wujud nyata kebersamaan itu,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Romo Hanlun juga mengajak pemerintah dan aparat keamanan untuk mendukung kelancaran kegiatan Dharmayatra, termasuk dalam upaya pelestarian situs bersejarah Candi Muara Takus sebagai warisan budaya yang bernilai tinggi.

Sementara itu, Pembimas Buddha Kementerian Agama Provinsi Riau, Tarjoko, menyambut hangat kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa keberadaan Candi Muara Takus, peninggalan Kerajaan Sriwijaya, merupakan saksi bisu sejarah panjang umat Buddha di bumi Melayu. “Muara Takus adalah salah satu candi tertua di Indonesia. Ini bukti bahwa ajaran Buddha pernah berkembang di sini,” ujarnya.

Dharmayatra ini juga turut dihadiri oleh Kapolres Kampar, AKBP Mihardi Mirwan, SH, SIK, MM, para Bikkhu dari Sangha Agung Indonesia, perwakilan majelis agama Buddha, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya. Semuanya bersatu dalam damai, membuktikan bahwa dari candi tua yang sunyi, suara persaudaraan dan harapan untuk Indonesia yang lebih baik masih terus menggema.

Perayaan puncak Waisak 2569 BE sendiri akan jatuh pada tanggal 12 Mei 2025, namun kehangatan dan pesan kebersamaan dari Dharmayatra ini telah lebih dulu menyalakan cahaya dalam hati mereka yang hadir.

Penulis : Suara Riau
Editor : Imelda Vinolia
Kategori : Kampar